Wahyu Putra
Kediri-Masih dalam rangkaian kegiatan memperingati hari kesehatan nasional (HKN) , Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri mengajak perwakilan dari 20 organisasi profesi untuk jalan santai dengan titik kumpul di Balai Kota Kediri pada hari Sabtu (11/11/2023).
Dalam acara tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri melalui Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Kediri Moch. Baidowi menyampaikan jika Hari Kesehatan Nasional adalah momentum penting untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan.
“Dengan tema transformasi kesehatan untuk Indonesia maju, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencoba untuk menyampaikan jika transformasi dalam sektor kesehatan adalah kunci bagi kemajuan Indonesia,” jelas Moch. Baidowi.
Kegiatan jalan sehat ini diikuti oleh 1250 peserta yang terdiri dari seluruh pegawai Dinas Kesehatan, perwakilan dari 10 organisasi profesi kesehatan di Kota Kediri, perwakilan dari 13 Rumah Sakit, perwakilan dari 9 Puskesmas, perwakilan dari 5 laboratorium, dan 8 organisasi kesehatan di Kota Kediri.
“Kegiatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ini terdiri dari acara gowes stunting yang dilaksanakan kemarin, pemberian bantuan sembako pada keluarga stunting, jalan sehat, penyampaian penghargaan kepada para tenaga kesehatan berprestasi serta penyampaian pemenang lomba-lomba,” jelas Dr. Badrul Munir saat menyampaikan laporan dalam apel pagi.
Mengusung tema transformasi kesehatan, Dr. Badrul menjelaskan jika ada enam pilar transformasi kesehatan yaitu layanan primer, layanan rujukan, pembiayaan, sistem ketahanan kesehatan, teknologi kesehatan, serta SDM
“Semuanya harus bertransformasi untuk meningkatkan kemampuannya, baik dari layanan, SDM, sampai rumah sakitnya,” ungkap Dr. Badrul.
Ia berharap semua pasien kedepannya tidak perlu sampai rujuk ke rumah sakit diluar Kota Kediri dan cukup di Kediri saja.
Pelayanan kesehatan di Kota Kediri sudah mampu bersaing dengan di kota lain dan semakin maju serta terintegrasi.
“Dengan adanya acara hari ini, semua organisasi Go Prokes atau Gabungan Organisasi Profesi Kesehatan semuanya bisa terus kompak serta bersinergi satu sama lain,” tutur Dr. Badrul.
Selain itu penyerahan penghargaan kepada para tenaga kesehatan, rumah sakit, instansi, dan puskesmas diharapkan bisa membuat rasa kompetisi untuk semakin maju dan saling mengejar untuk menjadi yang terbaik bagi tenaga kesehatan maupun instansi. Agar pelayanan semakin meningkat dan masyarakat bisa terlayani dengan baik.