Kediri – Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) menargetkan sebanyak 200 pelaku usaha di Kota Kediri atau 8,5 persen dari total pelaku usaha di Kota Kediri memiliki akun Sistem Informasi Industri Nasional (SIINAS).
Guna mewujudkan hal tersebut, Disperdagin Kota Kediri menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) SIINAS dengan mengundang narasumber dari Disperdagin Provinsi Jawa Timur, Kamis (27/6) dan Jumat (28/6).
“Jadi kita selenggarakan Bimtek ini untuk memberikan pemahaman terkait akun SIINAS dengan segala menu laporannya,” jelas Wahyu Kusuma, Kepala Disperdagin Kota Kediri.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Disperdagin Kota Kediri tersebut dilaksanakan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian, terutama tentang pembangunan sarana dan prasarana industri yang meliputi pengelolaan SIINAS. Selain itu, setiap perusahaan industri wajib menyampaikan data industri yang akurat, lengkap dan tepat waktu secara berkala melalui SIINAS.
“Dalam Bimtek ini terdapat dua sasaran, yakni: industri yang belum memiliki akun SIINAS kemarin kita undang dan buatkan akun ada 150 peserta, sedangkan yang hari ini khusus pelaku industri yang sudah punya akun SIINAS tapi belum melapor ada 41 peserta,” jelas Wahyu.
Lebih lanjut Wahyu mengutarakan sampai dengan Juni 2024 terdapat 55 pelaku industri Kota Kediri yang sudah memiliki akun SIINAS akan tetapi belum melapor.
“Yang wajib memiliki akun SIINAS adalah pelaku industri dengan risiko menengah tinggi dan risiko tinggi kemudian wajib juga melaporkan perkembangan usahanya minimal enam bulan sekali,” tuturnya.
Wahyu berharap agar semua pelaku industri mulai dari skala kecil, menengah, dan besar memiliki akun SIINAS dan melaporkan kegiatan usahanya, sehingga dapat memenuhi target kinerja berupa peningkatan akun SIINAS.
Sementara itu, Ana, salah satu peserta Bimtek menilai kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi pelaku usaha di Kota Kediri, ditambah lagi metode penyampaian materi yang tidak hanya berupa paparan akan tetapi juga mendapat bimbingan secara langsung dari tim Disperdagin Provinsi Jawa Timur tentang cara mendaftar dan pengoperasian aplikasi SIINAS.
“Awalnya Saya sempat mengalami kesulitan waktu menggunakan SIINAS tetapi karena terus mendapatkan bimbingan dari dinas sekarang sudah mulai paham. Semoga pelatihan ini terus di gelar secara berkala karena masih ada teman-teman IKM yang belum mengetahui tentang SIINAS, dan pendampingan itu juga harus terus berkala,” tutupnya.mg