Kediri– Askot PSSI Kota Kediri resmi bekerjasama dengan PT Gobolabali untuk digitalisasi persepakbolaan. Digitalisasi sepak bola ini, fokus kepada penilaian individu pemain secara online.
Kali ini, sasaran cakupan PSSI Kota Kediri terkait digitalisasi tersebut, adalah siswa-siswa yang tergabung dalam SSB. Nantinya, setiap pemain yang telah terdaftar dalam digitalisasi tersebut, akan memiliki raport yang dapat dimonitor oleh orang tua, pelatih, bahkan pihak PSSI sendiri.
Ketua Askot PSSI Kota Kediri Tomi Ari Wibowo mengatakan, digitalisasi sepak bola ini sangat penting untuk meningkatkan pembinaan sepak bola, terutama sejak usia dini. Dengan adanya digitalisasi skill individu pemain, diharapkan dapat memicu semangat pemain untuk terus berkembang.
“Jadi digitalisasi sepak bola ini sesuai dengan arahan bapak Ketum PSSI Erick Thohir, dan tentunya ini semua sangat dapat memicu semangat para pemain untuk berkembang,”Ujar Tomi. Sabtu (2/9/2023)

Tomi menambahkan, nantinya pihak Gobolabali akan bekerjasama dengan SMK yang ada di Kediri untuk mencatat dan record skill pemain yang terdaftar dalam setiap pertandingan. Nantinya, hasil tersebut dapat dilihat orang tua, pelatih, dan siapa pun itu.
“Semua tentang pemain dalam pertandingan itu seperti tembakan, passing, speed, itu akan tercatat dan dipublish di aplikasi sebagai rapot,”Imbuh Tomi.
Terkait biaya, Tomi menyampaikan kepada orang tua siwa SSB untuk tidak khawatir. Untuk pendaftaran digitalisasi pemain, hanya dikenakan 150 ribu rupiah per tahun. Namun, pihak Askot PSSI Kota Kediri terus berkomunikasi dengan Pemkot Kediri, untuk bagaimana nantinya hal itu bisa bebas biaya.
“Kalau biayanya cukup murah ya, cuman 150 ribu per tahun. Tapi nanti kita akan coba diskusikan dengan pihak Disbudparpora bagaimana caranya ini nanti bisa tanpa biaya,”Jelas Tomi.
Sementara itu, pihak Gobolabali sebagai penggagas program digitalisasi sepak bola, mengaku selama ini persepakbolaan di Indonesia tanpa data. Hal ini dinilai perlu perbaikan, salah satunya adalah bentuk digitalisasi skill individu pemain, terutama sejak dini.
“Penting sekali ini, karena setiap penilaian individu pemain tercatat di situ, jadi ketika kita bicara penguatan fundamental atau basic skill harus dilakukan sejak usia dini,”Ucap I Gusti Agung Putu Nuaba Founder Bolabali.
Agung Putu Nuaba menambahkan, pihaknya bekerjasama dengan SMK untuk teknis digitalisasi sepak bola individu pemain. Karena teknis digitalisasi skill individu pemain tidak bisa digerakkan dengan jumlah SDM yang sedikit.
“Tentunya kami sudah bekerjasama dengan smk-smk yang ada di kota-kota, dan telah kita berikan pelatihan sejak 6 bulan yang lalu. Dan sudah kami uji cobakan di Askot di kelompok umur 13 dan 15 tahun, dan hasilnya memuaskan,”Ujar Agung Putu Nuaba.
Askot PSSI Kota Kediri berharap nantinya digitalisasi sepak bola ini dapat dijadikan bahan evaluasi oleh pelatih, sehingga perkembangan skill individu pemain bisa tumbuh pesat. Dan tentunya, dapat menumbuhkan pemain-pemain berbakat, yang dilengkapi dengan dasar bermain sepak bola yang kuat.