Kediri – Untuk memastikan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite tepat pada sasaran, Pertamina bakal menerapkan pembelian pertalite berbasis
QR code untuk kendaraan roda empat.
Untuk kawasan Jatim Bali Nusa Tenggara (Jatimbalinus), Pertamina berharap bisa mengulang sukses program serupa untuk jenis solar.
“Di NTT sudah menerapkan secara full dan tidak ada kendala. Sebenarnya bisa untuk diterapkan di Jatim. Per hari ini, kendaraan dengan QR Code yang ada di Jawa Timur itu sudah 400 ribu lebih,” tutur Section Head Communication and Relation PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Taufiq Kurniawan, Rabu (07/08/2024).
Taufiq mengungkapkan saat ini di wilayah Jatim Pertamina terus meningkatkan sosialisasi. Pihaknya tidak mengumumkan kapan kebijakan tersebut akan mulai diterapkan, namun ia menghimbau masyarakat untuk segera mendaftar ke mypertamina atau mengunjungi website subsiditepat.mypertamina.id
Jika hal itu dilakukan, nantinya ketika aturan itu diterapkan bisa langsung melakukan transaksi.
“Jangan sampai pada saat diterapkan nanti, belum mendaftar. Dari sekarang dihimbau untuk mendaftar supaya pada saat nanti penerapan itu sudah bisa bertransaksi dengan normal dan tidak ada kendala,” himbaunya.
Pendaftaran sendiri berlaku untuk semua jenis kendaraan, meskipun kendaraan tersebut kendaraan yang dibeli melalui tangan kedua atau seken. Hal tersebut juga termasuk status pajak kendaraan bersangkutan.
Nantinya Pertamina juga akan berkoordinasi dengan Samsat setempat terkait hal tersebut
“Semua bisa mendaftarkan. Saat ini terbuka ya, baik yang mati pajak ataupun yang masih hidup bisa mendaftar. Nanti STNK nya juga akan diverifikasi,” tambahnya lagi.
Pembelian berbasis QR Code ini sendiri memiliki sejumlah tujuan baik dari sisi pemerintah ataupun konsumen. Mulai dari melindungi konsumen yang berhak, kemudian memetakan besaran sesungguhnya subsidi, kemudian memetakan sektor dan waktu yang mengalami peningkatan konsumsi.
“Semua nanti akan terpetakan sehingga pemerintah mempunyai basis data peningkatan konsumsi yang pasti untuk menentukan kuota di suatu tahun yang akan berjalan. Kemudian kalau dari sisi konsumen, dia perjalanannya itu akan lebih terencana. Bisa mengetahui kebutuhan sektornya,”
Ia juga menambahkan sampai saat ini belum ada pembatas pembelian untuk tiap kendaraan, tetapi nantinya akan menyesuaikan peraturan pemerintah yang berlaku.
” Pertamina sebagai operator hanya ditunjuk untuk melakukan pendataan dan sosialisasi,” pungkasnya. mg