Wahyu Putra
Kediri – Usai mampir di kota Surabaya dan kota Malang, roadshow film dokumenter ‘Pesantren’ hadir di Kediri.
Pemutaran film tersebut di gelar di kawasan Kampung Inggris, Rabu (21/6/2023) malam. Dalam kegiatan tersebut, Bioskop Online sukses memikat para sineas muda. Sekaligus mengajak para santri-santriwati bernostalgia.
Film dokumenter garapan sutradara Shalahudin Siregar bersama Digital Visinema Group dan Bioskop Online ini menggali kehidupan santri-santriwati Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy, Kabupaten Cirebon.
Seluruh aktivitas di pondok pesantren dan bagaimana mereka menjaga semangat untuk tetap menempuh pendidikan di sana tergambar dalam film berdurasi 100 menit tersebut, lengkap dengan kehidupan santri dalam pondok.
Sang sutradara juga menyelipkan isu-isu kesetaraan gender dan bagaimana cara Islam menghargai keberagaman. Semua disajikan dengan kemasan ringan dan menyenangkan.
Penonton pun dibuat terkesima dengan sajian di film ini. Leonardus Yobi, praktisi film pendek Kediri menjelaskan bahwa banyak scene-scene yang menurutnya sangat menarik. Termasuk cerita keseluruhan dari film yang masuk dalam kompetisi XXI Asiatica Film Festival 2020 dan terpilih di International Documentary Film Festival Amsterdam (IDFA) 2019 tersebut.
“Dengan menonton film Pesantren ini ternyata mas Shalahudin Siregar (sutradara) dan semua pembuat film ini bisa menunjukkan kehidupan nyata dari sebuah pesantren, makanya saya maklum sekali ketika film dokumenter ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Karena kalau hanya ditampilkan 20 menit rasanya kurang lengkap,” kata Leonard.
Selain itu, film Pesantren ini juga mampu mengajak para santri-santriwati yang saat itu ikut menonton bernostalgia. Mereka dibawa kembali mengingat kehidupan mereka dulu saat belajar di pesantren.
“Jadi kangen kehidupan pesantren dulu. Dulu pernah mondok di Tulungagung ya seperti itu gambarannya. Tapi ini kayaknya ada yang kurang, dulu saya digundul. Ini tadi tidak,” kelakar Isa salah seorang penikmat film dan sekaligus memiliki pengalaman mondok.

Sementara itu salah satu pemain film, Ustadz Diding mewakili Hj. Marsiyah Amva Kepala Pendidikan Pengasuh Ponpes Kebon Jambu Al-Islamy mengaku senang meski baru pertama kali bermain film.
Dengan film berjudul Pesantren ini bisa menjadi salah satu sarana dakwah untuk menyampaikan ajaran pesantren ke khalayak.
“Alhamdulillah ada film jadi pesan yang biasa diajarkan di pesantren bisa tersebar,” terangnya dalam sambungan virtual melalui zoom.
Sementara Ivan Pratama Head of Content Bioskop Online menyebut film ini sebagai salah satu film great dokumenter yang membawa pesan kebaikan semua umat. Dan Kediri menurutnya adalah kota yang pas sebagai ajang pemutaran film ini.
“Kita memiliki keyakinan film ini harus memiliki pesan yang baik untuk disampaikan. Harapannya pesan di pesantren ini, bukan hanya untuk umat Islam tapi pelajaran yang bisa diterima untuk semua. Dan saya rasa kota seperti Kediri pas untuk didatangi untuk kita bisa ngobrol banyak soal film ini,” katanya.
Saat ini, film Pesantren tersebut tayang terbatas di Bioskop Online. Bagi penonton di Kediri bisa mendapatkan potongan harga sebesar Rp5.000 dari harga asli Rp15.000 dengan menggunakan kode promo PESANTRENKDR, promo berlaku hingga 30 Juni. Adapun sebagian dari hasil pembelian tiket akan didonasikan ke Rumah Zakat.