Kediri – Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa unggul dibandingkan pesaingnya dalam debat publik perdana yang digelar KPU Kabupaten Kediri pada 24 Oktober 2024.
Keunggulan pasangan petahana yang akrab dengan sapaan Mas Dhito dan Mbak Dewi ini diketahui berdasarkan hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada 7-12 November, atau dua pekan pasca debat perdana digelar.
Debat yang mengusung tema meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan daerah, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan menyelesaikan persoalan daerah itu 77,1 responden menilai pasangan Mas Dhito dan Mbak Dewi tampil lebih baik.
Sedang, pasangan Deny Widyanarko dan Mudawamah dalam debat itu hanya 11,6 persen responden yang menilai penampilannya baik. Sisanya sebanyak 11,3 responden mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.
“Untuk menyaksikan debat cabup-cawabup ini, mayoritas warga cukup tertarik atau sangat tertarik,” kata peneliti utama Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia Rizka Halida pada Sabtu (16/11/2024).
Ketika pertanyaan lebih detail mengenai program kerja, sebanyak 74,8 persen responden menilai pasangan Mas Dhito dan Mbak Dewi paling bagus program kerjanya. Sedangkan, hanya 16,6 persen responden menilai program kerja Deny Widyanarko dan Mudawamah lebih bagus, sisanya 8,6 persen responden tidak tahu atau tidak menjawab.
Kemudian, pasangan Hanindhito-Himawan Pramana dan Mariya Ulfa juga dinilai paling bagus dalam penyampaian pendapat atau gagasan dengan prosentase 80,1 persen. Sedang pasangan Deny Widyanarko-Mudawamah mendapatkan 14,1 persen, sisanya tidak tahu atau tidak menjawab.
“Penampilan yang baik, program kerja yang bagus termasuk dalam penyampaian pendapatnya ini berhubungan dengan pilihan juga, mereka yang menilai Mas Dhito dan Mbak Dewi lebih dalam debat juga cenderung memilih Mas Dhito dan Mbak Dewi,” urainya.
Sebagaimana diketahui, Indikator Politik Indonesia melakukan survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan data survei berdasarkan 23,0 persen dari jumlah sampel 1.200 responden yang menonton debat. Margin of error survei ini kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.