Wahyu Dadi
Kediri- Mendukung program Presiden Jokowi dalam rumah murah untuk rakyat, Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI) melakukan pelatihan untuk pengembang perumahan di Kediri raya di Hotel Grand Surya Kediri.
Menurut ketua umum APERSI, Junaedi Abdillah kepada beritakediri.com disela acara training untuk pengembang mengaku saat ini APERSI mengalami berbagai macam kendala dalam melakukan pengembangan perumahan murah untuk rakyat.
Sejumlah kendala yang menjadi masalah utama dari pengembang, baik di Kediri, Jawa Timur maupun di wilayah Indonesia adalah ketersediaan lahan untuk lokasi perumahan dan kurangnya dukungan pemerintah daerah mewujudkan sejuta perumahan rakyat.
Kekurangan lahan yang dimaksud adalah, lahan tanah yang siap digunakan untuk perumahan, mulai dari tingginya harga lahan hingga lokasi dan infrastruktur yang tidak didukung. Sedangkan untuk pemerintah daerah, seringkali ijin pengembangan dipersulit dan berbelit, terutama jika menyangkut fasilitas umum perumahan.
"Anggota APERSI banyak, namun kendala lahan kurang, dan harganya semakin tinggi. Apalagi pemerintah daerah tidak ada dukungan, baik dukungan ijin maupun infrastruktur," ucap Junaedi. Rabu, (11/4/2018).
Lebih lanjut Junaidi mengatakan, dalam program sejuta rumah pemerintah daerah kurang perduli, bahwa pemerintah daerah seharusnya memberikan infrastruktur dan merumahkan rakyat.
"Seharusnya pemerintah mendukung dan memberikan infrastruktur merumahkan rakyat," imbuh Junaedi.