Kediri – Elektabilitas pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa jauh mengungguli pesaingnya Deny Widyanarko-Mudawamah. Hal itu merujuk hasil survei Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia periode 7-12 November 2024.
Survei ini menemukan, sesuai simulasi surat suara yang dilakukan terhadap kedua pasangan calon di Pilkada Kabupaten Kediri 2024, Dhito-Dewi memperoleh elektabilitas mencapai 77 persen suara. Sedangkan Deny-Mudawamah hanya mendapat 14,7 persen. Tersisa 8,3 persen merupakan suara massa mengambang.
“Ini kalau dihitung selisihnya sekitar 62,3 persen. Jadi selisihnya besar antara pasangan calon satu dan dua,” kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Rizka Halida, Sabtu (16/11/2024).
Menurut Rizka, selain karena alasan popularitas, tingginya elektabilitas Dhito-Dewi itu mengerucut pada kinerjanya selama memimpin Kabupaten Kediri di periode pertama.
Rizka menerangkan, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi keunggulan Dhito Dewi, termasuk kinerja yang telah terbukti dengan nyata, sosok pemimpin yang perhatian terhadap rakyat, dan berpengalaman di pemerintahan. Hal itu terbukti sebanyak 88,9 persen masyarakat merasa puas dengan kinerja Dhito-Dewi.
“Ini angka yang bagus untuk seorang petahana (Dhito-Dewi). Kami biasanya mengatakan petahana yang kuat ketika approval rate tinggi,” ungkapnya.
Kepuasan kinerja Dhito-Dewi di Kabupaten Kediri tersebut pun berdampak pada pilihan masyarakat di Pilkada mendatang. Lembaga survei ini menyebut, 78,4 persen masyarakat menginginkan Dhito-Dewi kembali menjadi bupati Kediri di periode 2024-2029.
“Mayoritas masyarakat menginginkan kembali Hanindhito Himawan Pramana menjadi bupati Kediri periode 2024-2029,” jelas Rizka.
Sebagai informasi, survei yang dilakukan Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia ini menggunakan metode multistage random sampling dengan menyasar 1.200 responden. Adapun margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.