Wahyu
Kediri- Laboratorium ini merupakan pusat penelitian dan pengembangan sistem pertanian terintegrasi, dimana di dalamnya akan menerapkan dukungan sistem teknologi (IT) informasi, baik itu menggunakan Internet of Thing (IoT) ataupun artificial intellegence (AI).
Penerapan sistem teknologi informasi ini, menurut Rektor Universitas Brawijaya Prof. Widodo akan membantu menciptakan sebuah sistem pertanian presisi dan hijau, tanpa menimbulkan sisa atau waste yang membuat lingkungan tercemar.
Laboratorium ini juga akan menjadi tempat riset dan pendidikan pertanian. “Memadukan perikanan peternakan pertanian menjadi suatu siklus, yang sebelumnya sedikit terpisah dalam satu sistem yang didukung sistem IT dan AI,” ujarnya, Senin (17/07/2023).
Pre launching Brawijaya Agro Science ditandai dengan penanaman kelapa genjah oleh Rektor UB, Direktur PSDKU UB Kediri, jajaran petinggi UB dan perwakilan Pengurus Pusat Ikatan Alumni UB.
Laboratorium alam ini merupakan salah bagian dari pengembangan fisik PSDKU UB Brawijaya Kediri kedepan. Selain laboratorium Brawijaya Agro Science, juga akan ada pembangunan fisik lain seperti gedung untuk menambah kapasitas.
Untuk tahapan pre launching, Brawijaya Agro Science akan diisi tanaman hortikultura. “Nanti bisa menjadi percontohan untuk tanaman hortikultura yang memiliki produktivitas tinggi,” tambah Direktur PSDKU UB Kediri periode 2023-2025 Prof.Dr.Ir. Sholeh Hadi Pramono.
Sementara itu, Wasekjen IKA UB, Dr. Edi Purwanto atau yang dikenal dengan panggilan Ortega, mengutarakan bahwa BAS menjadi komitmen kuat IKA UB dalam berkontribusi strategis dan riil agar kampus memiliki Role model integrasi agrokomplek yg berwawasan lingkungan dan berkelanjutan serta mendorong langkah kolaboratif melibatkan para pihak.
“BAS ini jg akan menjadi wadah bagi para mahasiswa dalam mengimplementasikan ilmu nya di lapangan,” tambahnya lagi.
Total ada 5.000 bibit kelapa genjah dan dalam dari Kementrian Pertanian. 1000 bibit didistribusikan oleh PP IKA UB ke PSDKU UB Kediri dan sisanya 4000 bibit ke desa binaan.
Selain itu, penanaman pohon kelapa genjah juga bagian dari upaya PSDKU UB Kediri untuk menekan emisi. “Tanam pohon ini juga upaya kampus dalam penurunan emisi karbon karena maksimal 1,5 persen. Ini bentuk konkrit kontribusi kampus,” tuturnya lagi.
Pemilihan kelapa genjah sendiri bukan tanpa alasan. Pasalnya kelapa genjah lebih cepat berbuah dari kelapa biasa. “Karena 3 tahun sudah berbuah. Kelapa lain harus menunggu 7 tahun. Kelapa lain juga lebih manis,” tutur perwakilan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya Bayu Aji Nugroho