Wahyu Dadi
Kediri- Proses pemilihan Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziah Nahdlatul Ulama Jawa Timur berlangsung cukup cepat. Dengan dilaksanakan langsung di Aula Muktamar Ponpes Lirboyo Kota Kediri, menghasilkan keputusan Marzuqi Mustamar sebagai Ketua Tanfidziah dan KH. Anwar Mansur sebagai Rais Syuriah.
Proses pemilihan berlangsung tanpa ada interupsi yang berarti, Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA). Sistem AHWA adalah mekanisme yang diterapkan untuk memilih Rais Aam PBNU oleh 7 ulama senior dengan cara musyawarah mufakat. AHWA beranggotakan ulama NU senior yang dipilh dengan kriteria beraqidah Ahlussunnah wal Jamaah al Nahdliyah, wara’, zuhud, bersikap adil, berilmu (alim ), integritas moral, tawadlu’, berpengaruh, dan mampu memimpin.
7 AHWA yang langsung memilih KH Anwar Mansur Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri sebagai Rais Syuriyah. Pemilihan Rais Syuriyah sendiri berdasarkan keilmuan dan nasab dari Kyai yang ditunjuk, maka nama KH Anwar Mansur terpilih.
Setelah itu, 45 delegasi dari masing – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se Jawa Timur memasukkan nama untuk menjadi bursa Ketua Tanfidziah PWNU Jawa Timur. Tiga nama langsung muncul, yakni KH Abdul Hakim mendapatkan 11 suara, KH Marzuqi Mustamar 30 suara, dan KH Abdul Nasir 4 suara.
Marzuqi Mustamar yang mendapatkan suara terbanyak diajukan ke KH Anwar Mansur, Pengasuh Ponpes Lirboyo ini langsung menerima Marzuqi sebagai Ketua Tanfidziah sesuai dengan hasil pilihan para delegasi PCNU.
Dalam sambutannya, Marzuqi akan berkhitmat pada NU dan Ulama, dia juga bersedia tidak akan berkecimpung dalam politik praktis.
“Saya tidak akan terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam politik praktis dalam artian baik sebagai calon politik maupun sebagai tim pemenangan,” jelas Marzuqi. Minggu, (29/7/2018).
Lebih lanjut, kedepan PWNU Jatim akan mengawal putra putri NU yang masih menjalani sekolah dasar sampai sekolah menengah atas sampai masuk di dunia perkuliahan. Hal ini dilakukan agar, penerus NU tersebut tidak mudah terpapar radikalisme.
“Kami ingin menginfentarisir potensi anak NU di sekolah dan akan kita kawal sampai dia lulus kuliah. Kalau tidak kita kawal potensi keilmuan mereka yang sangat baik ini diambil oleh kelompok – kelompok radikalisme, kami tidak ingin mereka pulang dari kampus justru mengkafir – kafirkan orangtuanya,” Imbuhnya.
Pelaksanaan pemilihan dijadwalkan berlangsung mulai pukul 19.00 WIB, nyatanya sebelum pukul 18.00 WIB Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim sudah terpilih. Muhammad Koderi ketua panitia mengaku, sudah melaksanakan Konferwil sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (ADART) NU. Proses yang cepat tersebut karena semua jamaah menerima pilihan jamaah yang dilaksanakan secara terbuka.
“Memang kelihatannya sangat cepat tapi rule semuanya tidak ada yang kita tinggalkan,” ujarnya.